PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) harus 'lempar handuk' terkait dengan masa depan salah satu model andalannya, Ninja 2-Tak. Motor ini harus rela 'disuntik mati' karena tersandung regulasi.
Padahal, Kawasaki telah berusaha keras untuk menyelamatkan salah satu model legendaris ini. Terhitung sejak Juli 2015 lalu, Kawasaki tak lagi memproduksi motor keluarga Ninja 2-Tak yang terdiri dari Ninja S, Ninja SS, Ninja R dan Ninja RR.
Beratnya perjuangan Kawasaki untuk menyelamatkan Ninja 2-Tak ini diungkapkan Asisten General Manager Marketing KMI, Yusuke Shimada, lewat keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id.
"Ini menjadi akhir dari produksi Ninja 2-tak di dunia, jadi jangan lewatkan kesempatan terakhir Anda untuk membeli motor sport legendaris kami. Tapi jangan takut karena regulasi tersebut hanya untuk produksi. Jadi Anda tetap bisa membeli dan mengendarai motor 2-tak ini setelah Juli ini," kata Shimada.
Seperti diketahui, dihentikannya produksi Ninja 2-Tak ini dikarenakan regulasi emisi gas buang yang kini menggunakan standard regulasi Euro 3.
Sebenarnya Kawasaki telah berusaha menyelamatkan Ninja 2-Tak dengan mencoba melakukan pembenahan dan improvement untuk bisa menembus regulasi tersebut.
Tak hanya itu, Tim R&D dari Kawasaki Heavy Industry (prinsipal Kawasaki) ikut turun tangan untuk bisa mengembangkan mesin 2-Tak yang sesuai dengan regulasi Euro3.
Namun hal tersebut tidak dapat terwujud karena cost produksi, performance, dan karakter motor dari improvement tersebut tidak sesuai dengan target market sehingga produksi terpaksa dihentikan. shared by http//:viva.co.id
Sebenarnya Kawasaki telah berusaha menyelamatkan Ninja 2-Tak dengan mencoba melakukan pembenahan dan improvement untuk bisa menembus regulasi tersebut.
Tak hanya itu, Tim R&D dari Kawasaki Heavy Industry (prinsipal Kawasaki) ikut turun tangan untuk bisa mengembangkan mesin 2-Tak yang sesuai dengan regulasi Euro3.
Namun hal tersebut tidak dapat terwujud karena cost produksi, performance, dan karakter motor dari improvement tersebut tidak sesuai dengan target market sehingga produksi terpaksa dihentikan. shared by http//:viva.co.id
Tidak ada komentar:
Tulis komentar