Otoproid.com - Rangka atap rumah merupakan bagian penting sebuah rumah.
Di Indonesia sendiri pada zaman dulu untuk membuat rumah tinggal, orang hanya mengenal rangka yang bahannya dari kayu, tapi seiring perkembangan zaman banyak orang telah beralih menggunakan rangka baja ringan untuk rumahnya.
Lalu apasih perbedaan rangka kayu dan rangka baja ringan?
Berikut ulasannya.
1. Lebih kuat dari tekanan beban berat, tergantung dari jenis kayu.
2. Bisa menggunakan hampir semua jenis atap bahkan atap rumbia yang terbuat dari daun pohon sagu.
3. Tidak perlu keahlian khusus dalam pemasangannya.
5. Tidak menghantarkan arus listrik saat terjadi masalah pada instalasi listrik (misalnya kabel putus dibagian atas flapon)
6. Bebas dari karat
7. Sisa bahan ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami.
1. Bobot lebih berat sehingga membebani struktur bangunan dibawahnya.
2. Untuk Jenis kayu tertentu mudah terserang rayap, maka pemilik rumah harus jeli dalam memilih jenis kayu yang digunakan.
3. Usia pakai lebih pendek
4. Agar pemasangan rapih ukuran lebar dan ketebalan kayu harus disesuaikan.
5. Karena berat butuh ekstra tenaga untuk menaikan keatas.
6. Sulit mendapatkan kayu dengan panjang lebih dari 5 meter.
7. Harga tergantung dari jenis kayu.
8. Mudah terbakar.
1. Lebih ringan dan tidak terlalu membebani struktur bangunan dibawahnya.
2. Karena ringan mudah untuk dinaikan keatas.
3. Usia pakai lebih panjang
4. Lebih tahan terhadap api.
5. Sebelum pemasangan pengukuran hanya pada panjang dan pendek saja, sebab lebar dan ketebalannya sudah sama.
7. Rangka baja rata-rata memiliki panjang 6 meter.
8. Bebas dari rayap.
Kekurangan Rangka baja ringan
1. Kekuatan terhadap gaya tekan terukur antara 659MPA - 920MPA2. Tidak semua jenis atap cocok menggunakan rangka baja ringan.
3. Perlu keahlian khusus dalam pemasangannya.
4. Dalam pemasangannya diperlukan peralatan khusus.
6. Mudah berkarat
7. Sisa bahan tidak ramah lingkungan dan cenderung berbahaya karena tajam.
Tidak ada komentar:
Tulis komentar